Di suatu hutan yang makmur dan indah, di sinilah tempat hidup para hewan yang di pimpin oleh raja singa. Di sana semuanya rukun sudah seperti bersaudara. Di sana yang paling di takuti adalah saat musim gugur pada saat pemburu datang ke hutan. Pada suatu hari ratu melahirkan, ia melahirkan seekor singa betina, saat itu raja sedang bertugas saat ia tau ia sangat terkejut. Rajapun merayakannya semua warga di undang anak itu di namakan Claire. Beberapa tahun kemudian ia bertumbuh besar. Claire adalah anak yang cerdik iapun juga mudah bergaul. Saatnya tiba musim gugur pemburu akan datang, semua hewan kembali ke sarangnya lalu menutupunya dengan daun-daun yang sudah di siapkan sebelumnya. Pada saat itu Claire sedang jalan-jalan ia tidak tahu kalau akan ada pemburu. Lalu sang anak rusa meneriakinya ia bilang”PUTRI HATI-HATI IA AKAN DATANG!!!” Claire tidak tahu siapa yang akan datang ia pun bertanya,”siapa siapa yang akan datang?’ ia bertanya dengan nada biasa saja, tetapi si rusa menjawabnya dengan nada panik”PEMBURUNYA!!! IA AKAN DATANG SEKARANG,AYAH MU AKAN MELAWANNYA” Claire pun kawatir ayahnya kenapa-kenapa, lalu ia langsung berlari ke istana pohon. Ia langsung bertanya ke pada ayahnya “ayah apakah ayah akan pergi bertarung dengang sang pemburu?” lalu raja menawab “ia,ayah akan pergi demi warga ayah” Claire menjawab “ayah hati-hati atau aku bisa membantu ayah melawan sang pemburu “raja menjawab” kau tidak akan bisa nak kau ini masih kecil” Clairepun langsung berlari sambil bilang “aku bisa aku akan membuktikannya” lalu ia ke kamarnya dalam hatinya membuat rencana untuk membuat kapok si pemburu ia kerja sama dengan temannya sang rusa dan rubah. Si rubah mendapat tugas menarik perhatian ayahnya, lalu sang rusa mendapat tugas memancing sang pemburu ke perangkap. Lalu Claire menggali lubang lalu menutupinya dengan daun. Beberapa jam kemudian pemburu datang lalu semua mengerjakan tugas masing-masing. Ternyata hasilnya berhasil lalu para tikus tanah datang menggigitnya. Lalu Claire menyuruhnya untuk jangan pernah kembali lagi. Walau sang pemburu tak mengerti tapi ia berjanji untuk tidak pernah datang lagi, sang ayah pun terkejut. Lalu ia meminta maaf. Lalu hutanpun kembali makmur tidak ada yang di takutkan.
TAMAT